Cikal bakal SMA DARUSSYAHID

SMA DARUSSYAHID SAMPANG

Perintisan SMA Darussyahid Sampang tidak dapat dipisahkan dari sejarah Pondok Modern Darussyahid yang menjadi cikal-bakalnya.

Pondok Modern Darussyahid didirikan oleh KH. A. Fakhrurrazi putera KH. Farouq. Kakeknya KH. Zubeir dikenal sebagai ulama kharismatik dan tokoh masyarakat Sampang asal Jl. Cempaka Belakang Masjid Agung Sampang. Fakhrur Razi lahir pada tanggal 15 Mei tahun 1963 di Jl. Cempaka Kelurahan Rongtengah, Kecamatan Kota Sampang, Kabupaten Sampang, sekitar 100 meter sebelah utara monumen Sampang. Putera pertama pasangan KH. Umar Farouq dan Nyai Hj. Hasanah Farouq dari lima bersaudara yakni KH. Fathurrahman (putera kedua saat ini berdomisili di Probolinggo), Nyai Hj. Hani’an Mari’a (Sampang), KH. Fariduddin (Sampang), dan Ahmad Firdaus (Sampang).

Tahun 1987 Achmad Fakhrurrazi Farouq Zubair baru kembali dari pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo ke kampung halamannya dengan membawa amanat yang menjadi cita-cita dan obsesi pengasuh Pondok Modern Gontor KH. Imam Zarkasyi untuk membangun Pondok Pesantren.

Dua tahun kemudian, Pada tanggal 18 Juli 1989 beliau mempersunting Hj. Hasanatul Amri putri seorang pengusaha emas sukses di kab. Sampang, H.A. Budiman Rasyidi. Dengan demikian, semakin mantap cita-luhur dan dorongan kiai Gontor untuk bisa direalisasikan.

Pondok Modern Darussyahid berdiri pada awal Tahun 1990 dan resmi menerima santri mukim pada awal tahun 1996 Masehi. Mula-mula Pesantren ini tidak disebut Pondok Modern. Perubahan menjadi Pondok Modern Darussyahid, terinspirasi dari Pondok Modern Gontor Darussalam Ponorogo. Karena selain pengasuh seorang alumnus, juga didorong oleh titah KH. Imam Zarkasyi, Pengasuh Pondok Modern Gontor sebelum pulang kampung untuk mengamalkan ilmunya dengan mendirikan pesantren.

Pada tahun 2000 Masehi, KH. Ach. Fakhrur Razi membuka unit sekolah baru yaitu Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas di bawah naungan Pendidikan Nasional atau DIKNAS. Pada saat ini ada perubahan mendasar yang dapat dikatakan sebagai awal pengembangan Darussyahid,

Dengan demikian, dalam sejarah perjalanan Pondok Modern Darussyahid dapat dibagi ke dalam dua periode perkembangan, periode pertama adalah periode perintisan, yaitu dimulai sejak berdirinya pesantren ini sampai berdirinya sekolah-sekolah formal SMP dan SMA. Dalam hal ini Pondok sepenuhnya menanggung semua pembiayaan santri mulai dari keperluan sekolah, sampai kepada kebutuhan harian seperti mandi, dan biaya hidup. Periode kedua adalah periode pengembangan, yang dimulai sejak berdirinya dua lembaga formal SMP dan SMA Darussyahid sampai sekarang.