Oleh: Moh. Rasyad, M.Pd.I
Setiap siapapun butuh adaptasi ketika hidup di sebuah tempat, keadaan dan komunitas baru. Begitupun santri di Pondok Modern Darussyahid. Butuh beberapa waktu untuk memahami situasi, kondisi domisili, orang-orang, benda- benda yang ada di situ.
Pengenalan terhadap lingkungan ini rutin dilakukan setiap tahun pada peserta didik baru SMA maupun SMP Darussyahid. MPLS menjadi wahana yang tepat untuk santri baru dapat mengenal, kemudian menyayang, mencintai, peduli terhadap diri, lingkungan, teman, guru, pengasuh, kegiatan, program yang ada di pondok/sekolah.
Setiap santri harus tahu bahwa pendidikan di Darussyahid ini tidak ditujukan untuk mencetak professor, dokter, Anggota dewan, Pedagang, Camat, Bupati, Gubernur, Presiden dan profesi atau jabatan lainnya. Walaupun kenyataannya Sudah banyak alumni yang menempati maqam kedudukan di tengah-tengah masyarakat yang bermacam-macam, mulai dari polisi, pengacara, guru, kepala sekolah, bahkan menjadi Kiai dan pengasuh Pondok Pesantren.
Pendidikan di Pondok dan sekolah Darussyahid tidak semata-mata mengedepankan aspek intelegensi dan kemampuan otak dalam menguasai sains dan teknologi dan mata pelajaran lain. Tapi Darussyahid mendidik dan mengajari siswa-siswanya untuk menjadi orang baik. Karena kenyataannya faktor kecerdasan intelegensi tidak menjadi faktor penentu seseorang bisa sukses. Kebanyakan orang baiklah yang diberi kepercayaan oleh masyarakat. Karena di masyarakat yang dibutuhkan selain orang yang bisa kerja, bisa berbicara juga akhlaknya menjadi perioritas utama.
Untuk menjadi orang baik, tidak semudah kita mengucapkannya. butuh proses panjang. Kata ulama’ , kalau hanya untuk menguasai ilmu bisa ditekuni dengan belajar, tapi untuk mendapatkan barakah harus ditambah dengan ikhlas mengabdi ke pondok, dan kebermanfaatan ilmu didapat dengan keridlaan para guru.
Recent Comments